Blitar kutho cilik kang kawentar
Edipeni Gunung Kelud sing ngayomi
Blitar jaman jepang nate gempar
Peta brontak sing dipimpin Supriyadi
Blitar nyimpen awune sang Natha
Madjapahit ana candhi Penataran
Blitar nyimpen layone Boeng Karno
Proklamator lan Presiden kang sepisan
Ana crita jare Patih Gadjahmada
Ingkang bisa nyawidjikne Noeswantara
Lan uga Bung Karno kang kondang kaloka
Ana tlatah Blitar lahir cilik mula
Ora mokal Blitar dadi kembang lambe
Ora mokal akeh sing padha nyatakne
Yen to geni ngurubake semangate
Yen to banyu nukulake patriote
Itulah tembang jawa yang menceritakan tentang betapa Blitar adalah kota yang menyimpan banyak sejarah. Aku sejak kecil sudah pernah dengar tembang ini, entah siapa yang menciptakan dan mempopulerkan tembang ini (mungkin temen-temen ada yang pinya info sejarah lagu ini). Di acara-acara campursari dan pagelaran wayang sering tembang ini di kumandangkan (hehehe..kayak lagu kebangsaan).
Kalo diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia kira2 artinya gini : Blitar kota kecil yang tersohor, kota yang indah dilindungi Gunung Kelud, Blitar jaman Jepang pernah gempar, gempar oleh bentrokan PETA yang dipimpin Supriyadi. Bait ke 2 : Blitar menyimpan abu pendiri Majapahit di Candi Penataran (Pendiri Madjapahit Raden Widjaya konon di kuburkan atau ditandai dengan Candi Penataran). Blitar menyimpan jasad Bung Karno, proklamator dan presiden pertama.
Bait ketiga : Konon ceritanya Patih Gadjah Mada yang menyatukan nusantara dan Bung Karno yang terkenal di tlatah Blitar dilahirkan (untuk bait ini mungkin masih perlu penelitian yang lebih mendalam...hayo sapa mau?). Bait terakhir : Tidak aneh Blitar jadi buah bibir, tidak aneh banyak yang ingin membuktikan. Kalau api mengobarkan semangat, kalau air menumbuhkan patriotisme.
Itulah sedikit tentang tembang Blitar..aku nggak tau judulnya apa. Di artikel selanjutnya mungkin saya akan bercerita tentang tempat dan orang yang diceritakan ditembang itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar